Mari Dukung Gerakan Santri Membaca Untuk Mewujudkan Santri Cerdas dan Beraklak Mulia

SELAMAT DATANG

Selasa, 29 September 2015

Jibril sampaikan perintah membaca dari Allah kepada Nabi

Gerakan Santri Membaca
Ditulis: Zamzamul Adhim
Sampang, 29 September 2015

Lahir dari keprihatinan sedikitnya minat baca di Negeri yang katanya sudah merdeka ini. Padahal KH. Abdurrahman Wahid (Gusdur) presiden keempat yang terkenal keantusiasannya dalam membaca. Beliau tidak pernah merasa merdeka, sehingga mengharuskan beliau untuk tetap mengabadikan membaca. Selain Gusdur, tercover sebagai pembaca antusias untuk Indonesia, ialah Tan Malaka-seorang pejuang revolusioner, mantan presiden Sukarno, mantan wakil presiden Mohammad Hatta, dan lain sebagainya. Bahkan, rata-rata tokoh kemerdekaan Indonesia senantiasa memiliki satu kegemaran yang sama yakni membaca buku. Dan hal yang seperti ini perlu ditauladani oleh kita sebagai generasi masa depan.
Membaca adalah pesan sakral Tuhan yang kali pertama disampaikan melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW --khatamun nabiyin-nabi terakhir- yang dinobatkan di muka bumi ini. Disebutkan dalam Surah Ke-96 Al-Alaq yang terdiri dari 19 Surat.
Perhatikan terjemahan Surah Al-Alaq sebagaimana berikut dari surat ke 1-5:
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam.
5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahinya.
"Iqra" pada ayat pertama diinterpretasikan oleh imam Jalaluddin as-Sayyuthy disebutkan dalam kitab Tafsir Jalalain IV: 446 "Jadikanlah Muhammad! Membaca sebagai mubtadiah (awalan). "Iqra" kedua dalam surat ke-3 disebutkan sebagai penguat ayat pertama.
Perlu kita sadari bahwa dengan ini Allah benar-benar menegaskan dengan harga paten tanpa bisa ditawar lagi, dan bisa dibuktikan; bahwa satu-satunya dengan membaca kita akan tahu dari apa dan bagaimana kita diciptakan untuk membangun hidup lebih maju dan mulia.
Secara garis besar dapat ditarik kesimpulan dan perlu diyakini sebenar-benarnya; bahwa dengan membaca sudah sama dengan artinya mematuhi perintah sakral Allah sebagaimana terdapat dalam surat al-Alaq diatas yang disampaikan dalam wahyu kali pertama itu. Atau sesampai kita dapat mendermakan uang Rp.50.000,- atau berbentuk buku-buku yang kemudian akan kami belanjakan buku-buku dan disumbangkan ke Perpustakaan Ponpes al-Mubarok Lanbulan Des. Batorasang Kec. Tambelangan Kab. Sampang Madura.
Apalagi anda berkenan dengan sangat terhormat menjadi donator tetap setahun sekali atau dua kali demi membangun dan meningkatkan kualitas bangsa Indonesia secara umum dan membentuk santri yang cerdas dengan disertai budi pekerti yang baik, sehingga kelak, dikemudian hari, generasi ini layak menjadi pejuang kemerdekaan dimasa berikutnya atas dasar membaca. Betapa bahagia dan bangganya Allah SWT apabila anda dapat berpartisipasi, berjuang dalam gerakan ini –Gerakan Santri Membaca (GSM)—dalam mewujudkan tetap mengabadikan pesan skral-Nya. Ya itu dengan membaca buku atau menciptakan orang-orang yang giat membaca buku. Mari kita bangun bangsa ini, dimulai dari hal terkecil untuk hal terbesar yang akan terjadi.
Bangsa yang maju bukan hanya bangsa yang membangun bangsanya dengan tingkat perekonomian yang tinggi. Melainkan bangsa yang maju; adalah bangsa yang dibangun oleh buku-uku dan pembaca buku yang tidak kenal waktu.
Salam Gerakan Santri Membaca…
Bagi yang minat bergabung dijalan tuhan ini, hubungi:

1.Khotib S.Pdi (Fb: Mochamad  Khotib yaya)
   (Pin BB: 57627763)
2.Djailani Moeshadaq (Fb. Djai Mo’Eshadaq)
   (Pin BB.28C72F1F)
3.Zamzamul Adhim (Fb. Sang Pemulung)
   (Pin BB. 51FD42CA)
4.Syamsul Arifin (Fb. Pengamen Sunyi)
   (Pin BB.54D79F53)
5.Muktasim Billah (Fb. Muktasim Antheng Ayem)
   (Pin BB.295589A5)

Sabtu, 26 September 2015

Dengan Buku Membangun Pesantren Mencerahkan Bangsa

Gerakan Santri Membaca

(Syamsul Arifin)

Di beberapa kesempatan, ketika ngobrol dengan kawan-kawan, apa yang sebelumnya saya yakini sebagai tanggung jawab manusia: 'membaca tugas Abadi manusia' mendapat penguat sekaligus melahirkan rencana merealisasikan apa yang kami yakini tersebut.

Bicara membaca, dalam konteks Negara Indonesia, kita ketahui bersama, selalu menemui dua kesulitan besar. Pertama, orang-orang malas membaca. Kedua, sulitnya mendapatkan bahan bacaan. Di Indonesia tingkat masyarakat yang sadar pentingnya membaca sangat rendah.  Bandingkan, misalnya, toko buku dengan counter hp atau mall.

Orang-orang besar yang membawa perubahan bagi kehidupan dan kemanusian: Gus Dur, Nurcholish Madjid, Nelson Mandela, Mahatma Gandhi, Jean Henri Dunant , Theodore Schultz, Sully Prudhomme, Ki Hadjar Dewantara, Bung Karno, dan lain sebagainya adalah orang-orang yang rakus membaca. Sebab, bagi mereka membaca merupakan tanggungjawab yang musti diselesaikan.

Kendala lainnya, juga sama-sama penting, bahwa keinginan terus dapat membaca, di Indonesia, negara kita ini, selalu terbentur sulitnya mendapatkan buku-buku murah, yang bisa dijangkau semua kalangan. Realitas semacam ini kita dapat kesimpulan menakutkan: di satu pihak rakyat Indonesia malas membaca. Di pihak lain, pemerintah yang seharusnya memobilisasi, menggerakkan, menggagas kegiatan dalam mendorong rakyat gemar membaca malah diam seperti tidak terjadi apa-apa.

Kita lihat, bahwa pemerintah lebih sibuk meributkan perda, poligami, fatwa halal-haram, merumuskan keyakinan rakyat sesat-lurusnya, kenaikan gaji, membangun citra dengan memberikan beras, yang hanya cukup dimakan satu-dua hari. Kami muak menyaksikan ketololan-ketololan itu. Kami gelisah bahwa buku sama sekali dianggap tidak penting.

Bayangkan saja, Jakarta, sebagai ibu kota, menjadi kota dengan mall terbanyak di dunia, sebanyak 173 mall. Menakutkan, bukan? Yang jauh menakutkan (juga menyedihkan) jumlah penduduk Indonesia sebesar 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk, 1,49 persen per tahun. Dengan penduduk sebesar itu toko buku hanya sekitar 700 kecil dan besar, percetakan 6.400 unit dan perpustakaan hanya 3.700 unit. Kenyataan ini tidak sebanding. Pantas jika Indonesia menjadi negara rendah kualitas penduduknya.

Kita perlu merasa bertanggungjawab untuk kemudian bekerja sama menutup kemungkinan terburuk; Indonesia terus menerus melahirkan manusia kerdil yang seolah mengerti permasalahan bangsa. Kami, Syamsul Arifin (fb 'Pengamen Sunyi'), Zamzamul Adhim (fb 'Sang Pemulung', Kepala sekolah SD Lanbulan), Muktasim Billa (Muktasim Antheng Ayem), Mushonif (kepala Perpustakaan Lanbulan), Mochamad Khotib (fb 'Mochamad Khotib Yaya,' Kepala sekolah SMPI Lanbulan), Zahri (fb kbmk Lanbulan, pimred Majalah al-Qomar), bermaksud mengajak Saudara/Saudari untuk menjadi bagian dari kami, jadi donatur tetap dalam kegiatan kami yang dinamai "GERAKAN SANTRI MEMBACA" demi membangun pesantren mencerahkan bangsa.

Setiap donatur kami mohonkan untuk berderma sebesar 50.000 (Lima Puluh Ribu) per tahun untuk kemudian kami belanjakan buku-buku dan atau kitab-kitab menambah koleksi PERPUSTKAAN LANBULAN yang saat ini dibilang memprihatinkan. Mari kita berbuat sesuatu yang besar dimulai dari sesuatu yang kecil dan sepele, atas nama kemanusiaan!

Atas partisipasi Saudara/Saudari kami sampaikan banyak terima kasih. Selanjutnya atas apa-apa yang kurang terpahami silakan hubungi nama-nama tersebut di atas. Sekian, salam settong pengestoh!

26 September 2015

Gerakan Santri Membaca Buka Pendaftaran Jadi Anggota

Gerakan Santri Membaca membuka pendaftaran untuk menjadi anggota dalam komunitas pecinta buku. Maka bagi teman teman pengguna Media Sosial jika anda minat ingin menjadi anggota dengan syarat sebagai berikut:
Kirim biodata lengkap dan alamat anda sesuai KTP atau identitas sejenis:
1. NAMA LENGKAP
2. ALAMAT LENGKAP
3. TETALA
4. FOTO ANDA
KIRIMKAN DATA MELALUI:
- WHATSAPP 0817304487
- EMAIL: mochamad.khotib@gmail.com
- EMAIL: gerakansantrimembaca@gmail.com

Gerakan Santri Membaca menerima sumbangan Buku yang nantinya akan disumbangkan ke Perpustakaan Pondok Pesantren al-Mubarok Lanbulan di Desa Batorasang Kec. Tambelangan Kab. Sampang Provinsi Jawa Timur.

Jumat, 25 September 2015

Mari Wujudkan Gerakan Santri Membaca Menuju Santri Yang Cerdas Dan Berakhlak Mulia

Assalamualaikum    war.        Wab.

Alhamdulillahirobbil'alamin Semoga seluruh para alumni Pondok Pesantren di seluruh Indonesia umumnya dan alumnk juga simpatisan Pondok Pesantren al-Mubarok Lanbulan yang beralamatkan di Desa Batorasang Kecamatan Tambelangan Kabupaten Sampang Madura Provinsi Jawa Timur selalu dapat lindungan dan Ridlo dari Allah Swt. Dan semoga selalu diberi Rizqi Sehat Dhohir dan Batin dilapangkan juga dilimpahkan Rizqi yang Barokah.

Sholawat serta salam selalu tertuju kepada Junjungan Panglima Suci Dan Merubah Dunia Kejahiliyaan menjadi Dunia Penuh Nur Ilahi yakni Agama Islam.

Kami Dari Komunitas Pencinta Buku membentuk sebuah gerakan yang dikemas dengan "GERAKAN SANTRI MEMBACA". Ini semua adalah wujud kepedulian kami melihat sekian banyak santri yang sedikit memiliki minat tinggi untuk menggali lebih luas ilmu pengetahuan yang telah disebar oleh Allah dimuka bumi ini. Maka dengan inilah kami komunitas Pencinta Buku bermaksud agar para santri bukan hanya menelusuri dan mempelajari ilmu sekedar ilmu agama saja tapi bagaimana mereka (santri) agar mencoba untuk menjelajah ilmu pengetahuan dari berbagai sumber yakni dengan bentuk buku-buki ilmiah.
Oleh karena itulah kami ingin mengajak anda bergabung dan meyumbangkan buku buku anda yang dimiliki tentunya buku apa saja lebih-lebih buku yang lama tidak terpakai agar dapat disumbangkan melalui kami dan selanjutkan akan kami sumbangkan kepada Pondok Pesantren untuk dijadikam tambahan koleksi di Perpustakaan agar dapat dimanfaatkan oleh warga santri.
Kami siap menerima buku sumbangan dari anda dan dapat anda paketkan ke alamat yang sudah tertera atau anda telpon kami lalu kami jemput.
Mari kita bersama untuk wujudkan cita cita kami untuk lahirkan generasi Muda santri yang cerdas dan berakhlakul karimah.
Semoga dengan Niat baik kami dan apa yang kami programkan bisa terwujud dan tercapai yang kami inginkan.

Wassalamualaikum   war.    Wab.


GERAKAN SANTRI MEMBACA